03 noviembre 2006

ramadhan +7

alhamdulillah, aku masih di-izinkan ketemu ramadhan

- turut berduka atas meninggalnya ibunda dari temenku, gus dzul, tepat sehari sebelum ramadhan, semoga semoga segala kebaikan beliau diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT -

ini adalah hari ke-toedjoe ramadhan, sejauh ini apa yang telah berubah menjadi lebih baik dalam diriku ?

[ini adalah semacam muhasabah seorang biasa yang ingin - seperti biasanya khatib waktu khotbah shalat jum'at - berwasiat pada dirinya sendiri dan orang lain yang mendengarkan]

aku khawatir jangan2 g ada perubahan, lembam, innert, seperti tulisan yang pernah kulihat-tapi lupa dimana-manche menschen andern sich nie, org tak pernah berubah, ato kalo-pun berubah tidak menjadi lebih baik...

manusia memang mempunyai kemampuan memaknai sesuatu dengan dengan caranya, tanda-penanda yang digunakan beragam[halah bagian iki mumetke, ra jelas].
banyak implikasi positif dari kegiatan keagamaan yang sebetulnya dapat menjadikan hidup menjadi lebih baik dan semakin lebih baik lagi.
shalat berjama'ah yang dianjurkan untuk berjama'ah bagi pria, tidak saja bernilai pahala yang berlebih, tapi lebih dari itu adalah nilai komunitasnya, syiar...dan itu telah hilang...[seingat-ku setiap shalat berjamaah di hari biasa di mesjid biasanya cuma ada 3 shaf]
trus seruan adzan yang menjadi tanda seruan untuk shalat (berjamaah), juga sekaligus menjadi pelajaran manajemen waktu,..tapi ...ya itu tadi, hasilnya barisan shalat cuma 3 shaf. dan tentu saja kita tidak perlu berkilah dengan 'kualitas lebih penting dari kuantitas', tapi ini adalah kenyataan bahwa ada yang salah/gagal/tidak tepat dengan keimanan kita...[katanya muhasabah, kok g bahas diri sendiri...]
berwudhu yang mestinya dimaknai sebagai menjaga perilaku 24/7, juga tidak membuat pemimpin2 kita untuk berhenti korup, mahasiswa memanipulasi daftar hadir...
belum lagi pilihan2 sikap yang janggal, kayak razia minuman keras sebelum bulan ramadhan, razia psk, atau penutupan tempat2 maksiat selama bulan suci, adalah tindakan/sikap yang wagu, seolah2 semua perbuatan tercela sah2 saja diluar bulan ramadhan, logika yang aneh...
pengajian2, sebenarnya g kurang2, begitu banyak, liatlah, di tv2, di media cetak, di radio, begitu tinggi volumenya(maksute intensitas, apalagi di bulan ramadhan). tapi ya...itu...tadi...saking tinggi intensitas dan volumenya, sehingga masuk ke kuping kanan dan langsung keluar lagi ke kuping kiri. tak membekas.
yang sombong tetap sombong, yang bakhil tetap bakhil, yang bebal tetap saja bebal dengan suasana sekitarnya...
("semoga aku (kita) terhindar dari sikap yang demikian...(allahumma amiin!)" lagu bimbo)

bagaimana mungkin peradaban (meminjam gagasan-maaf-kebesarannya-din syamsudin) kita disegani, kalo menata diri sendiri saja semrawut, makanya g aneh kalo kado sebelum puasa kita taon ini berupa sebuah ceramah aneh dari paus benedictus tentang jihad (semoga Allah SWT mengampuninya, karena dia tidak tau apa yang dia perbuat).....

No hay comentarios: