sekitar sebulan yang lalu majalah reader digest ngadain semacam penelitian semi-ilmiah entang tingkat kesopanan penduduk di 35 kota besar diseluruh dunia.
dan hasilnya, jakarta (salah satu dari 35 kota besar itu) menempati peringkat 28 dari 35, jadi boleh dibilang kota yang tidak sopan.[tapi mendingan lho, dibanding malaysia, peringkat 33 !]
materi tesnya cuma 3, pertama, seseorang mengikuti orang lain dari belakang ketika orang tersebut akan memasuki gedung, terus yang menjadi point penilaian-nya adalah, apakah pintu itu dibukain/ditahan-kan sampai yang dibelakangnya ikutan masuk ato gak.
yang kedua, membeli barang remeh di mall, apakah kembaliannya diberikan secara baik2/sopan dan diucapkan trima kasih ato g.
dan yang ketiga, menjatuhkan segepok uang kertas dijalan, dibantuin ngumpulin (trus dibalikin) apa g.dan akhirnnya kota paling sopan ternyata New York. sementara orang malaysia mencak2, orang kita biasa aja, maklum kagak ngarti, pan majala-nya bebahase inggris.
spt biasa, mereka menyebutnya, nilai2 yang di-nilai tidak bisa di-samaratakan, karna perbedaan budaya.
tapi terlepas dari beda budaya, ato bias metode dan laen laen, paling tidak ada sesuatu...disitu...[halah !].
pan lagi bulan puasa neh, amalan2 kecil/sunah dapat ganjaran senilai amalan wajib, mumpung puasa, mari kita mulai, mulai dari bulan puasa di taon ini, sampai kita2 mati (walah, ambisius sekali, muluk2 !)...gak ada ruginye ngelakuin hal2 ketjil lagi remeh bin temeh kayak bahan2 test diatas, tentu saja bukan yang seperti itu aja................
mari...!
~~~~~bunyi kipas prosesor yang ngriseni~~~~~
No hay comentarios:
Publicar un comentario