18 noviembre 2007

puisi PaPorit

[semasa smp aku pernah mendengar pembacaan puisi ini di radio, baru pertama kali dengar langsung cinta, waktu itu kutanya pramuniaga gramedia, dia bilang bukunya gak ada. sekian tahun kemudian terlupa, karena puisi formula2 fisika tak kalah menggoda, dan akhirnya sekarang aku punya kesempatan menuliskan-ulang untuk kalian, sebuah puisi favoritku di masa lalu]


obituari bulan [karya : sitok srengenge]

anakku tidur menduga-duga bulan
dan di kelas matanya masih menyimpan malam
ketika ibu guru mengajari matahari
anakku lalu menggambar cakrawala, lautan,
perahu layar tanpa nakoda, dan
rok ibu guru dipermainkan ombak pasang,
ibu gurunya dimakan ikan

di tempat tidur anakku menangis
airmatanya tetes ke buku tulis
yang penuh coretan merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu
ia bilang itu kolam
ia ingin menolong ibu guru
lantas ia gambar seorang bocah memancing
sambil memandang bulan di atas kolam itu
dan sesudahnya, ikan di bait pertama
menjadi santapan anjing ibu guru

anakku kembali tidur
sembari menduga-duga bulan berpendar
dimatanya yang menyimpan malam
tetapi anjing itu melolong panjang minta ikan
anakku segera menggambar ikan
di dalam matanya menyimpan lautan
tetapi ikan itu tersedu minta ibu guru
anakku lekas menggambarkan ibu guru
di dalam matanya yang menyimpan sekolah
tetapi ibu guru kembali mengajari matahari
anakku mengulang gambar cakrawala, lautan,
perahu layar tanpa nakoda.....
di dalam matanya yang menyimpan dunia
tetapi ibu guru tidak suka
dan memberinya angka lima

hari-hari berikutnya,
anakku tak berani menggambar lagi
kecuali mengenang bocah di bait kedua
yang kesepian kehilangan bulan di atas kolam.


d^¿^þ

```John Legend-Where Did My Baby Go[5:17] Norah Jones-Thinking About You[3:20]```

sekolah supaya ... : a. pintar b. bodo c. tidak ada jawaban yang benar

[1]
pada mulanya adalah cipta :
aku punya sepupu sekarang kelas III SD, waktu jam pelajaran menggambar dengan tema menggambar kapal, selama 2x40 menit diatas buku gambar yang lebarnya lebih dari dua kali kertas folio, dia hanya menggambar sesuatu seperti huruf h atau huruf n yang ada tangkainya sedikit dalam ukuran yang tak kalah spektakuler, hanya sebesar font arial ukuran 14.
gambar itu digoreskan di sepertiga bagian bawah dan agak ke tengah.

pada mulanya adalah cinta :
karena dia termasuk tiga besar di kelas. ketika gambarnya diperlihatkan didepan kelas, maka geger-lah kelasnya, teman2nya, dan bahkan mungkin gurunya.

pada mulanya adalah cita :
umurnya mungkin baru 9 tahun. tapi mungkin Sinchan telah banyak mengajarkannya, sehingga kalo ditanyakan cita2nya maka dia akan menyatakan kesedihannya melihat orang2 miskin di kota, dan dia bercita2 untuk menjadi penjahat.
hei,...gambar apa yang telah kau bikin ? tanya gurunya.
gambar kapal selam katanya.
[gurunya pusing]

[2]
pada mulanya adalah tanah :
aku dulu punya temen kos, yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai paman kos. sepanjang lebih dari 10 tahun temannya berganti, dia tetap disitu. menunggu waktu mualnya.
rasa mual yang begitu mendesak di kerongkongan sehingga harus dituntaskan, dengan meraih gelar akademis.

pada mulanya adalah air :
dia termasuk yang paling cemerlang di angkatannya. baik dalam pencapaian waktu studi maupun nilai pada lembaran KHS. tetapi dia tetap harus menunggu 10 tahun untuk menuntaskan mualnya, untuk meraih gelar akademis.

pada mulanya adalah angin :
suatu waktu aku sempat dikenalkan pada dua temannya.
temennya tidak kalah spektakuler, mantan ketua sebuah organisasi mahasiswa yang penting yang sangat mencintai buku, sehingga saking banyaknya buku yang dia miliki, dia tidak lagi bisa tidur didalam kamarnya, benar2 tidak bisa tidur didalam kamarnya, karena kamarnya dipenuhi buku. yang satu lagi, mantan siswi teladan propinsi diy. tapi mereka juga tetap harus menunggu 10 tahun untuk menuntaskan mualnya, untuk meraih gelar akademis.

pada mulanya adalah api :
sampai juga akhirnya dia pada ritual orang2 waras, wawancara kerja.
orang ha-er-de sebuah perusahaan keuangan multinasional, pada wawancara terakhir bertanya, bisakah anda bekerja dalam sebuah tim ? dia jawab, bisa.
bagaimana kalo tim anda berisi orang2 yang tidak cerdas...? tanya orang ha-er-de.
spontan dia jawab, berarti anda yang bodoh, kenapa meloloskan orang2 yang bodoh.
[namanya di-coret]

[3]
pada mulanya adalah akhir :
pola2 lama terus berulang, detik, menit, dan jam terus berkejaran, dunia terus berputar, sebagai buku yang selalu terbuka, membolak-balik halamannya dengan tergesa, tak pernah menunggu.
[13 nov 2007 - air tawar]



d^¿^þ


```james blunt-1973[4.41] sheryl crow-my favourite mistake[jazz version][3.47]```

04 noviembre 2007

Ada yang bunuh diri di kampungku

Sekitar tiga minggu yang lalu[lebaran h+6], di tempatku ada orang bunuh diri, seorang remaja. Dia sukses mengukir rekor sebagai orang pertama yang tercatat sebagai bunuh diri-wan di kecamatan-q sejak Endonesa merdeka. Meskipun penyelidikan polisi belum diumumkan, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa penyebab dia merebut "kuasa Tuhan untuk melenyapkan nyawa" itoe karena baju lebarannya gak dibeli-in.

Begitulah anak sekarang, mudah sekali mengalami stres akut, seolah-olah permasalahan hidup sudah begitu menghimpit. mungkin penjelasan yang gampang adalah soal kesnjangan sosial dan ekonomi. tapi kalo semata soal ekonomi, bukankah tahun2 60-an tidak kalah kerenya negeri ini, tapi sama sekali tidak tercatat ada anak2 bunuh diri.

contoh lain yang menurut-q "lucu", adalah bahwa dulu waktu aku jadi anak2 udah ada juga WWF/smackdown dan sejenisnya, tapi gak pernah ada korban smackdown di sekolah.
Mengutip istilah kawanq mametz-poetra, agaknya anak2 sekarang memang makin meningkat kebodohannya.

Dulu kesenjangan itu "dibenarkan" oleh keadaan, sekarang setelah Endonesa merdeka, rakyat diajarkan filsafat baru baru tentang kesetaraan, bahwa fakir miskin dan anak2 terlantar dipelihara oleh negara. tapi ternyata sudah lebih setengah abad merdeka, semua itu tidak terbukti.

Maka, nominator penjahat yang menambah runyamnya masalah adalah media, ledakan arus informasi. bisnis media menebar korban2nya tanpa terasa, tanpa perlu merasa bersalah.
Eksploitasi dan dramatisasi kesenjangan sosial yang berlebihan. dan semakin canggihnya kejahatan sebagai akibat tidak langsung dari tayangan2 yang malah ngasih contoh soal cara melakukan kejahatan dalam pemberitaan kriminal membuat masyarakat mengalami gegar budaya.

setiap hari anak2 disuguhkan kehidupan glamor anak2 di perkotaan. waktu belajar mereka juga habis oleh tayangan atau berita2 yang tidak sehat untuk usianya, berita tentang bagaimana orang2 dewasa di era pasca modern ini menyelesaikan permasalahannya dengan bunuh diri.
Akhirnya kampungq-pun bisa disejajarkan dengan tokyo, karena sudah punya budaya global, harakiri, yang lahir dan menjadi trend di jepang itoe. keren kan !

Pada akhirnya kita harus kembalikan ke keluarga, ke sistem nilai dan ikatan2 anggota keluarga, seperti yang di-cemaskan dalam dua buku "agak lama" Oom Fukuyama [bacalah End of History sama Great Disruption-nya-thanx 2 andre kaltim yang dah bsedia diprovokasi membeli buku yang terakhir dan meminjamkannya kepadaku-dulu]


d^¿^þ


```corinne bailey rae-like a star[4.03] corinne bailey rae-enchantment[3.57]```

kertas bekas

[setelah nonton berita metro pagi (24 07 07) tentang anak2 yang difabel dan harus tergantung selamanya pada pengasuhnya di yayasan sayap ibu sleman]

dalam donya yang kebak isu2 environmental awareness punika, aku jadi trenyuh membayangkan donya yang tak ramah kepada kawan2 kita yang difabel, betapa tidak, tidak satu pun perangkat sosial dalam lingkup persamaan hak ing Negoro kita yang sungguh2 melayaninya.

Kebanyakan hanyalah basa-basi, wong untuk yang tidak difabel aja kenyamanan ruang publik kagak ade, apalagi harus menambah/membangun fasilitas khusus untuk kawan2 difabel, heiii...wake up mAn enduslah mambu kupi ! ini Endonesa Bung ! Tempat yang bercuaca tropical rain forest, dan berlaku hukum hutan/rimba.
Mana ada tempat untuk berbicara hak, berjuanglah sendiri, sampai mati...

Ada yang salah dalam Utak kita, orang diam2 menyediakan tempat dalam kepalanya untuk pikiran bahwa kawan2 difabel kita dengan segala keterbatasannya itu tidak akan dapat seproduktif kawan2nya yang tidak difabel...
Akhirnya, dengan diam2 pula, muncul sikap pe-nomor-dua-an kawan difabel itoe, untuk sementara semua urusan/kepentingan mereka(diffbl) belakangan aja lah !
Atau, singkirkan saja, di-uwek2 buang ke recycle bin persis kertas bekas yang salah tulis.

[apa yang telah kau lakukan untuk isu ini?]


d^¿^þ

```musisi jalanan ft gigi-ikan laut[4.22] float-tiga hari untuk selamanya[3.31]```
[tulisan yang dah lama tidak dilanjutkan, baru diselesaikan 3 nov 07]
ket: donya = dunia(minang) = dunia
kebak = panuah(minang) = penuh
punika= iko(minang) = ini
ing negoro= dinagari(minang) = di negara
mambu = baun(minang) = bau
di-uwek2 = ndak bisa wak jalehkan doh = tidak ada padanan kata yang pas

Mitigasi Wardi

Berawal dari bulan april 2005, masifnya pemberitaan tsunami Aceh, di akhir tahun 2004, selain menimbulkan simpati, juga menjadi teror.
Itulah yang terjadi pada seorang kakek bernama Buyuang Apuang [koordinat dari google:, jika anda berniat datang ke sana].

Setelah gempa di perairan mentawai tanggal 10 april 2005, sang kakek menjadi sulit tidur, dan sering melamun, ketakutan akan datang gempa baru yang disertai tsunami membuatnya paranoid.

Akhirnya kakek Buyuang Apuang mengajak keluarganya untuk mengungsi ke tempat yang dia anggap aman, pilihannya adalah tempat anaknya, Kota Muaro Bungo Jambi (±12 jam dari Padang).

Untuk berangkat kesana sekeluarga (4 orang; Kakek, Nenek, Bu Lik/Etek, Wardi), maka satu-satunya sumber pendapatan keluarga, beberapa lusin bebek, habis dijual.

Wardi yang tinggal bersama sang kakek sejak orang tuanya bercerai, terpaksa harus ikut mengungsi bersama kakeknya itoe, meskipun beberapa minggu lagi sudah harus mengikuti ujian kenaikan kelas, ke kelas V. Dia tidak punya pilihan lain.

Setelah tinggal sekira dua bulan Jambi, paranoid Kakek Buyuang Apuang mulai sembuh, disamping rasa tidak enak membebani anaknya yang hanya menjadi buruh kebun karet. Mereka pulang.

Mungkin karena latarbelakang pendidikannya, si kakek sama sekali tidak aware dengan pendidikan cucunya, sehingga wardi harus berhenti sampai kelas IV SD.

Tapi ini adalah siklus yang berulang, paman wardi [anak laki2 Pak Buyuang Apuang], juga hanya sampai kelas IV SD, kemudian menjadi buruh-tani/-nelayan.
Dalam budaya tradisi Minang, kedekatan struktural (kalau boleh diistilahkan begitu) seorang anak selain menjadi tanggungjawab orang tua, juga menjadi tanggungjawab "Mamak"-nya.

Disinilah bagian peliknya, keluarga ini tinggal di tempat yang agak terpisah dari komunitas kampung(silahkan liat di googlemap). sehingga hubungan wardi dengan pamannya hampir membentuk sebuah pencitraan role model yang ideal, karena tidak ada contoh yang lebih dekat, dan tentu saja, contoh yang lebih baik.

Sekali waktu wardi pernah juga menyebut bahwa tanpa sekolah-pun (maksudnya tanpa menamatkan SD), pamannya bisa menghasilkan uang, cuma kemudian dapat dikonfrontir dengan memberitahukan bahwa kalo sekolahnya lebih tinggi maka ke-ajeg-an/kontinuitas pendapatan dan besarnya pastilah tidak akan sama.

pada akhirnya keinginan sekolah seorang bocah wardi tetap ada, meskipun mungkin cuma untuk alasan2 komunitas, dan mengisi kegiatan sehari2 yang terasa lowong, dll. hanya saja keinginan itu tidak didukung oleh kemampuan ekonomi dan kepedulian kakeknya.

Disekolahnya sendiri, wardi memang bukan siswa yang pintar, sehingga jika dia tidak ada, tidak banyak orang yang merasa kehilangan, termasuk gurunya.
Unfortunately, kepedulian yang lazim itu adalah bahwa jika seseorang pintar tapi miskin barulah dia dapat berharap untuk mendapatkan kepedulian yang dapat berupa beasiswa, orang tua asuh, dll.
Terus bagaimana dengan yang biasa2 saja-tidak bgt pintar-, tapi miskin, atau yang malah yang bodoh dan miskin, belum pernah ada program tertentu untuk 2 "jenis" yang terakhir. boro2 beasiswa, pengaturan pengelompokan kelas aja sering tidak adil untuk mereka.

Akhirnya wardi-pun berusaha menemukan penyelesaiannya sendiri, sebuah solusi cerdas versi dirinya sendiri. menawarkan dirinya untuk menjadi "pemelihara/angon" sapi pemilik kebun yang bertetangga langsung dengan rumah kakeknya.



d^¿^þ


```missy elliot-lose control[3.47] blu cantrell-hit 'em up style[4.11]```