03 octubre 2009

Deadly Calamity I

Just 150 m to the north of my home, 3 floor bldg collapsed

Location; from wikimapia
http://wikimapia.org/#lat=-0.8961431&lon=100.3516424&z=18&l=0&m=b&show=/14052903/id/STIKES




Just 120 m to the southwest of my home, UNP office ruins

Location; from wikimapia
http://wikimapia.org/Rektorat-UNP



My dojo, STBA Prayoga 4 floor bldg (b4), killed my sensei Tomi, 5 km
to the south of my home




Kampung Nias (China Town), all of 2 floor building collapsed


25 septiembre 2009

Jam 2 malam iseng m(p)oto monitor



Kayaknya blog ini bakalan idup lagi, dengan arah yang berbeda dengan sodaranya yang di Wordpress..., dijadiin Blog Poto aja... [khusus poto orang gila dan landscape, eh ngga' juga, gak seru kalo terlalu dibatasi, siapa taw ntar nemu p*lisi nerima duit "tilangan", poto aja !]
Dan poto di atas adalah uji coba-nya, straight from my handset... [Hmm... boros ga ya ?]

07 noviembre 2008

We'R movin'

from now, just folow this link

09 mayo 2008

Menangis

Waktu lahir, semua bayi normal pasti memperdengarkan dengan gagah berani tagisannya - tangisan karena ketakutan akan tugas setelah tanda tangan kontrak dengan Gusti Allah SWT kah? - gak ada yang begitu lahir malah tertawa terbahak-bahak seperti tokoh antagonis di ketoprak[asik kali yah kalo ada yang kek gini, nek aq berharap ma first nephew kek gene, mesti my siz+bro-in-law q marah, hehehe...i'm kiddin' Siz !].

Setelah tumbuh/besar, ketika sistem pendidikan Endonesa yang semakin meningkat ke-semrawut-an nya ini - ingat! jangan sedih, meningkat kok, bukannya kata meningkat itu positif? - menyatakan bahwa, MAAF ANDA TIDAK LULuS, malah ketawa-ketiwi...

Setelah tumbuh/tuwa, ketika sistem hukum Endonesa yang semakin meningkat ke-korup-an nya, menyatakan DENGAN INI ANDA DINYATAKAN TERBUKTI BERSALAH DAN DI VONIS BLAHBLAH..., malah melambaikan tangan ke wartawan dan ketawa-ketiwi...

Tidak-kah menyesal itu penting? untuk dipelajari dan diperbaiki di perjalanan berikutnya, ataw perjalanan ke depan itu terlalu gampang di tebak, jadi ngapain bersedih...semua bisa diatur kok.
[hajar bleh!]

Kembali ke Fukuyama (Sok Yes)

[judulnya kek judul novel ato translasi pelem jepang]
baeklah, ini sebenarnya cuma karena di usik isu2 lama, aku jadi kepengen nulis ini, setelah lamaaaa....sekali nggak nge-blog]

Kotak ajaib bernama televisi memang sering menggugah kesadaran kita tentang sekeliling kita, kejadian2 sebulan yang lalu, kek ada ibu dan anak yang mati karena kelaparan padahal dia tidak tinggal di hutan ataw tempat terpencil laennya, dan setelah di otopsi, kemungkinan matinya setelah nggak makan 3 hari...

Mungkin diriku dan dirimu nggak taw pasti keadaan lingkungan mereka pastinya seperti apa, cuma teteup aja, tetangga2nya itu adalah orang2 yang sudah kebablasan cuek, individualistisnya, apapun alasannya, paling tidak kalo dah capek nyumbangin terus, mereka bisa melaporkannya ibu dan anak itoe ke pak lurah, atau depsos...,beuh....

Tapi ini Endonesa Bung !, aku punya sedikit cerita tentang seorang kawan yang berusaha menuruti nuraninya, ada sedikit persamaannya dengan kasus di atas tapi tidak menyangkut per-tetangga-an.
Pada suatu malam terdamparlah seorang gadis muda, yang baru gila, wong edan anyaran seko magelang, ke kos sebelah. Karena penghayatannya yang tinggi terhadap butir2 Pancasila yang dikembangkan Eyang Harto, maka kawan itoe memutuskan - dengan se-izin Pak Kos - untuk menyimpan sementara gadis muda itu di kamarnya, untuk di cari taw dimana rumahnya, supaya bisa diantarkan kembali ke rumahnya. Begitulah...
Entah bagaimana caranya, dua hari kemudian dia sudah kembali ke kos2an kawan itoe (kos2anq jg seh), kos sering2 di-parani orang gila, kan stress juga.

Akhirnya, kawan itoe bersedia nganterin gadis-edan-anyaran[disingkat:Gea] itoe, ke panti depsos, tapi sebelumnya harus bikin laporan dulu di kantor polisi.
Nah, pas di kantor polisi itulah, tanpa ekspresi sama sekali (oknum-terpaksa ditambahin, biar aman) polisi bilang, orang gila kek gene gak usah diurus, biarin aja, mumpung masih seger dan muda kek gini, dipakai aja mas !, (astaghfiruLlah), ada juga Babi yang lebih kejam dari pada Celeng [beuh, kok malah aq sing misuh2]
Tapi tetep sampai juga akhirnya Gea di Panti Depsos.

Trus pan ada lagi tuh, anak kecil yang sukses, melarikan dolar orang tua nya a-la Home Alone, coba bayangin, anak klas V SD (bener klas 5 kan?), nuker duit ribuan dolar di money changer dilayani tanpa curiousity+awareness sama sekali, bener2 dah, yang kerja disitu cuma mikir duitnya aja, kepedulian2 untuk hal2 seperti itulah yang ditulis ber-bab-bab sama Pak Fukuyama, dan ke-khawatir-an beliau agaknya terbukti, bahwa kalo nilai2 awareness yang kecil2 seperti itu sudah hilang, maka inilah akhir peradaban dan awal dari kehancuran besar[terlalu muluk2 ya?].

4 bulan kemudian, Gea terlihat abis mandi di kamar mandi musholla di depan kos, entah bagaimana caranya dia sudah kembali beredar di jalanan.
dan, bunting !

Vakum dan UU ITE

Akhirnya kembali lagi nge-blog, setelah kehilangan semangat setelah kompi yang menemaniq selama hampir 6 tahun terakhir tutup usia.

Kembali melihat2 blogstat, sejauh data2 yang terlihat di blog-statq ini valid, maka dapat dipastikan, bahwa cukup banyak pengunjung blogq orang2 yang kesasar karena kata kuncinya rada ngeres, meskipun isinya nggak seperti yang dibayangkan, isi otak orang2 ini cuma cawet sama lendir, cape deehh....[mohon maaf kepada orang baik2 yang berkunjung ke blogq, tetaplah berkunjung dan jangan lupa meninggalkan jejak silaturahmi dengan menuliskan komentar]

Memang sulit menyangkal kenyataan bahwa statistik pengunjung internet untuk keperluan yang menyangkut pornografi masih sekira 80%(dari koran kedaulatan rakyat setaun yang lalu), bahkan UU ITE yang (katanya pak dirjen) sudah disiapkan sejak 5 taun yang lalu, dan langsung mendapat cobaan dengan film Fitna, cuma sanggup bertahan 3 hari, setelah itu tinggal kenangan bahwa bangsa kita pernah berusaha untuk menjadi bangsa yang beradab dengan membuat UU ITE (memang UU ITE tidak hanya untuk masalah pornografi di internet) tapi gagal.
Aku gak taw sebenarnya yang harus malu siapa, pemerintah sebagai tukang bikin, apa DPR sebagai tukang bahas dan menyetujui untuk diundangkan, atau rakyat Endonesa (yang meningkat kebejatannya).

Mungkin analogi ini agak tepat untuk pornografi di internet;
Kalo dirimoe takut anakmoe kecebur sungai dan mati, jangan sungainya yang di pagari (boros bos!), tapi ajari-lah anakmoe berenang !
[maksoed lo?]

15 marzo 2008

Masih ada Orang Baik

Jam 12.15-an siang 27 feb 2008, aku sedang berada di sebuah toko komputer di kawasan pecinan Kota Padang, seorang pria muda datang dengan terburu-buru dan dengan wajah gusar, langsung menyodorkan sebuah flasdisk dan faktur pembelian yang bertanggal 27 feb 2008 jam 9.30 pagi....

Dia merasa gusar karena, dia membeli flasdisk 1 GB, tapi yang dia dapatkan adalah flasdisk 2 GB, dan dia merasa tidak nyaman memakai sesuatu yang tidak sesuai atau bukan haknya dalam bentuk lain.

aku nggak tau akhirnya kek gimana, tapi paling tidak membuat aku yakin untuk mengajak dirimoe semoea untuk teteup mencoba untuk berbuat hal2 positip, karena kamoe nggak sendiri, masih ada orang2 baik di negeri kita ini. Ayo berlomba dalam kebaikan !

d^¿^þ

```Maliq n d'Essentials - Dia Delon ft Irene - Indah Pada Waktunya```

Genetika Kasih Sayang

Darwin memulai teori evolusinya yang semrawut itu dengan semangat Agnostik, kemudian diilhami oleh hasil penelitian tersebut dengan semangat keimanannya Mendell sukses menemukan hukum2 tentang pewarisan sifat pada keturunan yang kemudian disebut genetika.
Sehingga kemudian orang tahu sifat apa saja dan bagaimana sifat tersebut diwariskan.
Maka berderet-deretlah; asma, diabetes, buta warna, agresi, obesitas dan bakat untuk bunuh diri sebagai sesuatu yang menurun.

Maka seperti Daniel Goleman yang sok2an menahbiskan diri sebagai penggagas Teori Multiple Intelligence, maka agak mirip dengan itu, ku-umumkan juga bahwa ada satu lagi sifat yang diwariskan; 'kasih sayang operasional'
Kenapa disebut kasih sayang operasional? Wah..itu pertanyaan yang gampang sekali,..Ya,...karena aku yang nulis !

Syahdan disekitar akhir tahun 70-an, tersebutlah seorang pria bersekolah di kota yang berjarak sekira 130 km ke arah utara kampungnya, seorang anak pertama dari dua bersaudara.
Tahun2 diakhir 70-an adalah tahun yang buruk, susah, baru mencoba menggeliat setelah perang saudara dalam bentuk lain yang bernama Tragedi GESTOK-PKI[aku agak bingung dengan istilah
G30S/PKI, coba deh baca lagi buku sejarah dan liat tanggalnya].
Jadi jalan raya waktu itu mirip kubangan kerbau, jarak 130 km itu lebih cepat kalo ditempuh dengan sepeda onthel daripada naik bis, naik bis bisa sampai 2-hari-2-malam,sedangkan kalo bersepeda cuma 12 jam, [sebagai tambahan deskripsi] jalur sepeda di jaman itu lebarnya cuma sejengkal, tapi sangat bersih dan terkesan terawat meski tanah liat.

Si Bujang punya jadwal pulang yang teratur, karena waktu libur adalah waktu untuk membantu orang tua di rumah, atau sekedar bersenda gurau dengan teman2 lama yang tidak melanjutkan sekolah ke kota karena perekonomian yang sulit.
Tapi hari itu, hari yang mestinya Si Bujang dah sampai di rumah sore itu, membikin seisi rumah gusar.
Maka demi Si Bujang, malam ini juga Pak Gaek mengecek sepedanya, menyiapkan tas bututnya, untuk segera berangkat besok pagi seusai shalat subuh menyusul Si Bujang. Menjelang dhuhur sebelum mendaki di pendakian Bukit Pulai [dalam peta Topografi Indonesia keluaran Cornell University tanjakan itu punya tinggi sekira 279 m].

Dari puncak Si Bujang menyiapkan rem berupa potongan kayu/pohon yang ditambatkan pada sepeda, karena turunan se-curam itu pilihannya hanya ada sepeda dituntun ato nyoba extreme sport ala 70-an, begitu bendera start extreme sportnya dikibarkan sendiri, terlihatlah seorang tua sedang mendaki dengan susah payah, karena dia hafal betul postur dan gerak tubuh orang itu, Si Bujang malah jadi ragu, jangan2...jangan2 !
Tidak ada pilihan lain, kedua bergerak saling mendekati dalam kerangka Relativitas Einstein dengan kecepatan Newton dan jauh dari Konstraksi Lorentz [11 kata terakhir,..orang Belanda bilang:niet belangrijk a.k.a gak penting].

Setelah dekat barulah Si Bujang yakin, ternyata beliau adalah Ayahanda tercinta, menuntun sepeda, kemudian bertegur sapa.
"Mo kemana Pak ?" tanya Si Bujang.
"Ini tadi mak-moe minta saya untuk mengunjungi paman-moe di B (masih 20 km lagi kearah belakang Si Bujang), nggak tau kenapa, tiba2 mak-moe pingin tau aja kabar paman-moe itoe" jawab Ayahanda.
Si Bujang yang sudah kenal betul Ayahnya ini, dapat merasakan bahwa jawaban Ayahanda mengandung 50% kebenaran, dan 50% lagi kebenaran yang disembunyikan.
"Trus, ini Bapak mo ngelanjutin perjalanan sendiri kesana..?" tanya Si Bujang.
"Hmmm...gimana ya,..begitu nyampe sini, Bapak dah agak males ngelanjutin bersepedanya kesitu, besok ato lusa ajalah..." jawab Pak Gaek.
Si Bujang menyimpan senyumnya dalam hati [apa gw bilang...cuma 50% !]
"Jadi kita pulang neh, Pak !"
"Ayo-lah, nanti Bapak beritahu Mak-moe, kalo Bapak kesananya minggu depan aja !"

30-tahun kemudian Si Bujang I sudah harus menjalani peran sebagai Pak Gaek Jr ato Pak Gaek II, Si Bujang II, seorang anak pertama dari dua bersaudara, dengan warisan kebebalan dan kebengalan (untungnya, resesif!), bersekolah di tempat yang berjarak sekira 1.259 km kearah tenggara kampungnya.
Si Bujang II suka berangkat sendiri, dan hampir tidak pernah menempuh cara dan rute yang sama setiap pulang/pergi.

Maka suatu pagi di sebuah kota agak ke tenggara Sumatera, Si Bujang II menerima tilpun dari Pak Gaek II,"Jam berapa kamu sampai di situ?"
"Ini nih tadi Ibu-moe nyuruh Bapak nanyain kamu dah sampai pa belum, sambil nungguin Ibu-moe bersiap2 ke sekolah -yang lama banget spt biasa-, Bapak telpon kamu."
1 jam kemudian,"Kamu jadi ke tempat temenmu itu (menyebut komplek staf pengajar PTN), mending nunggu disitu aja, berangkatnya nanti siang kan?".
"Ini tadi Bapak abis nganterin Ibu-moe ke sekolah, kebetulan ban belakangnya agak kempes, jadi Bapak ke wartel aja, karena tukang tambal ban meriksanya agak lama".
Si Bujang II mengulum senyum, dia juga sudah kenal betul Bapaknya, dan enggak peduli "kebenaran 50%" seperti kisah diakhir 70-an itu, dia tahu betul he loves his Dad as is !

d^¿^þ

```Pas Band - Aku```

14 Februari dan Bau Uap Nasi

Aku tidak akan katakan tanggal ini adalah tanggal luar biasa, tapi aku juga tidak akan mengutuknya, tidak ada yang salah dengan tanggal 14. Aku masih ingat dulu waktu SD, menemani bapak belanja barang2 keperluan bulanan, biasanya pagi2 sekali, momen menarik waktu itu adalah si penjaga toko menyobek sebuah kalender model lama berukuran setengah folio, dengan tulisan angka tanggal hari kemaren, jadi aku mau mengatakan bahwa tanggalan 14 itu hanya masalah kertas yang di-tanggal-kan dan ketemu angka selanjutnya, let it More...go, let they go ! [who?]

Posting ini mau bercerita tentang rumah di jalan melati, yang terlihat di peta sebelah kanan blog/tulisan ini, 14 februari malam waktu lagi seru2nya nonton kyle si-norak amerikan aidol, terdengar teriakan dengan logat Bali, "ma-thi-kan lis-thrik, ma-thi-kan lis-thrik,...cepa-th, cepa-th keluar...ada kebakaran...", ternyata tetangga depan rumah yang dari Bali ngasih tau kalo 3 rumah ke arah selatan dari tempatku ada kebakaran...lumayan besar apinya, tapi karena terletak dipinggir jalan raya, kurang dari 30 menit apinya dapat dipadamkan, nah situasi2 kek gini kadang2 seru juga untuk iseng mencari tau tentang bagaimana orang menginformasikan sesuatu berdasarkan fakta atau tidak, atau menikmati bombastis masyarakat melayu. Yang terbakar adalah bagian atap dapur dari sebuah warung makan, kemungkinan disebabkan arus pendek listrik, tapi pada saat kebakaran ada yang menyebutkan kompor gasnya meledak [sama sekali nggak terdengar ada ledakan sebelumnya], atau yang memaksakan sudut pandang yang laen, "tukang masaknya itu keasyikan pacaran, jadi lupa sama kompor (minyak), trus kompor itu-lah yang meledak".

Meskipun begitu musibah ini lumayan membuat suasana jadi rame, seru juga [mode tidak berperasaan ON], karena selama hampir dua bulan terakhir kompleks ini sepi, apalagi tempatku, biasanya ada empat orang, maka dua bulan ini aku sering sendiri di rumah, sepi, capek, bosan.
Dan malam ini, hampir jam 10 malam, tiba2 teriakan logat Bali itu terdengar, dan selang beberapa menit menguik2, terdengar sirine mobil pemadam kebakaran, dan beberapa menit kemudian aku menonton kebakaran itu sambil ngobrol dengan seorang profesor, Profesor Prayitno Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNP, seru 'kan ? kebakaran asik kan ? [mode tidak berperasaan masih ON].

Tapi cuma sebentar, api sudah padam, keramaian bubar, kembali ke rumah, ketemu tipi yang sudah menjadi kotak ajaib yang membosankan semenjak hak siar liga premier inggris dibeli tv kabel astro. fiuuhhh...astro BREMSEP !
Nah kalo dah kek gini aku jadi ingat pertanyaan2 orang2 yang percaya bahwa hantu itu ada dan perlu merasa takut karenanya. "Gak takut (sama hantu kalo lagi) sendirian di rumah ?"

Aku cuma takut sama orang gila dan orang mabuk, ya, ini bukan kalimat yang mengandung "preferensi" lebih takut atau sangat takut. Bagiku hantu itu tidak ada, jadi kenapa sampai bisa ada yang takut dengan sesuatu yang tidak ada?

Trus biasanya orang yang bertanya tadi akan memindahkan isunya menjadi,"Iya, maksud saya jin, jin yang suka mengganggu !"
Waahhh...ini makin ruwet, pengetahuan agamaku masih sedikit jadi nggak bisa mejelentrek-kan dalil2, tapi sejauh yang ku tahu, sedikit sekali interaksi yang bisa dilakukan jin terhadap manusia, karena perbedaan alamnya, yang paling sering terjadi hanyalah berupa bisikan2, bukan penampakan.
Jadi kalo ada acara ghostbuster bersorban di tv, insyaAllah mereka adalah aktor2 yang baik !

Umur 2-4 taun aku tinggal di rumah dinas bekas rumah sakit Belanda(±250 km selatan Padang), sebuah rumah panggung yang luas sekali, mungkin ada sekitar setengah lapangan bola, sehingga aku bisa belajar sepeda hanya di ruang tengah. Orang selalu bercerita tentang bermacam hantu yang mereka lihat dan dengar disitu sebelumnya, tapi selama tinggal 2 tahun disitu, gak ada kejadian yang dapat membuktikan kebenarannya.
Pernah juga mencoba ngundang jailangkung, dengan semua ubo rampe yang se-lengkap2nya, sampai untuk badan bathok/siwur-nya itu dicabutin kijing di kuburan kampung terdekat, udah satu kos2an bau kemenyan jailangkungnya gak datang2 juga.

Tapi sejak kecil aku dah mencoba2 melakukan semacam metode semi-empiris untuk mencoba me-mindai keberadaan sesuatu yang disebut kebanyakan orang hantu itu.
Berawal dari pengalaman masa kecil, waktu berguru mengaji selepas maghrib di tempat seorang Uwo Nakan yang beraliran NU, rumahnya agak terpencil di belakang rumah2 lain, di tepi sawah dan selokan dan dibawah pohon durian yang besar yang di isukan ditunggui sesuatu yang telah sukses membuat seorang anak cewek [yang subhanalLah cantiknya] yang tinggal dekat situ jadi bisu.
Setiap temen2ku merasakan ke-ngerian yang entah beneran, entah dibuat2, aku dapat mencium sebuah bau yang sama, bau uap penanakan/memasak[<

Maka kemudian ketika bersama seorang teman melewati pertigaan sumur tua di pelosok Dusun berbatu Ngebeng, Wuryantoro, Wonogiri. Temenku itu, seorang Protestan yang taat yang mengaku bisa melihat makhluk halus, memberikan laporan pandangan mata, bahwa di tempat yang memang sudah di-wanti2 oleh Pak Camat dan Lurah itu, temen ku melukiskan bahwa ada seorang ibu2 muda menimba air (nimba air jam setengah sepuluh malam; bisa aja seh, itu orang beneran tapi rumah terdekat dari situ sekira 50 m) dan aku mencium bau, bau uap nasi.

Beberapa kali naik gunung di Jateng dan Jatim, kebetulan ada juga yang berbakat cenayang (benar 'pa nggak, walahu a'lam) sering ikutan kelompokku, meski hampir di setiap gunung punya nama2 syerem, kek jembatan setan, pasar bubrah(jin) etc, dia cuma sekali memberikan laporan pandangan mata, di pos 3 gunung lawu [kalo naik dari Magetan], lagi asik2nya minum milo anget jam 1 dinihari dia memberikan laporan pandangan mata, dan lagi2 kemudian mengingatkan ku pada bau, di pojok belakang rumah guru ngajiku waktu SD, bau uap nasi...

[Jadi...]

d^¿^þ

```Tompi_-_Sedari dulu```

05 febrero 2008

Cewek Padang Telanjang dan Jeans Pensil

jum'at 18 januari 2008 seperti biasa jum'at-an di masjid kampus unp al-azhar, [tapi hari itu] aku duduk sebelahan sama FB, Walikota P*dang - heran juga, meskipun dah di firman kan Gusti Alloh SWT kalo orang itu sederajat kecuali nilai taqwanya, orang2 disekitar bersalaman dengan dia eh beliau banyak yang berlebihan, membungkuk dalam2 sampai punggungnya sakit ato senyum dipaksakan sampai mulutnya sobek...hehehe sori...malah aku yang berlebihan berceritanya, ah sudahlah - [maafkan, judulnya emang dibikin rada mengerikan begitu, you know lah, itu trik kuno naikkan hits, jadi sekali lagi maafken !]

Selesai sholat, Pak FB meminta waktu sebentar untuk menyampaikan program barunya yang baru di luncurkan 1 muharam taon ini, subuh berjamaah ! jadi warga kota padang diminta untuk kembali memasyarakatkan sholat subuh berjamaah yang dah mulai luntur, dah diharapkan (masih mengutip perkataan daripada Bapak FB) shalat berjamaah subuh ini menjadi triger shalat 5 waktu lainnya dilakukan berjamaah, tujuan lainnya yang nggak kalah pentingnya adalah meningkatkan perekonomian, FB memberikan analogi burung yang mencari cacing di pagi hari akan lebih banyak dapat cacing dibanding burung yang kesiangan, karena kalo dah panas cacing dah masuk lebih dalam ke tanah [walahua'lam kekna burung cuma makan cacing ya, dan cacing punya badan yang cukup kuat untuk masuk kedalam tanah yang keras(?)]

Okey..setiap niat baik, insya Alloh hasilnya akan baik pula, tapi mari kita lihat hasil kebijakan FB di tahun 2005, tentang pakaian muslim. setelah tiga taon berjalan hasilnya mengenaskan, mengerikan; pakaian muslim telah mengalami degradasi, kalo dulu waktu di YK liat anak UII (Univ InsyaAlloh Islam) berjilbab aja dah sedih. Ehhh...g taunya sampai disini malah sami-mawon-podo-wae.
Trus, karena Pemkot yang memulai kebijakan yang menurut orang sekuler-adalah urusan pribadi seseorang dengan Tuhannya-mestinya Pemkot juga punya kaidah2 tertentu tentang pelaksanaannya, dan ukuran2 penilaiannya, evaluasi plaksanaannya...what u've done dude ?

Dengan program baru yang kelihatan populer ini, yaaa... mudah2an seh berhasil, tapi kalo soal ekonomi, menurut pendapat saya yang bodoh ini, Kota Padang sedang menuju kematiannya.
Beberapa taon lagi kota ini hanya akan sama nilai-geliat-ekonomi/kemegahannya dengan kota kabupaten pinggiran kek Padang Sidempuan ato Kota Wates di DIY.
Kalo mo sungguh2 memperbaiki ekonomi, selain berdo'a usaha dong, yang paling jelas di depan mata adalah masalah transportasi, kenapa Pemkot nggak punya kemampuan mengatur kendaraan yang hampir 80% ngetem di terminal bayangan, nggak pernah bersedia masuk ke Terminal Aia Pacah ? trus makin banyak travel plat hitam yang malah bikin kenyang pak polisi, padahal kalo diurus/dibenerin kan malah meningkatkan PAD !
[Keknya aq jadi juga neh nyalon jadi Walikota/Bupati, gregetan liat kerjaan orang2 tua ini]

Karena gak punya sumber daya alam yang berlimpah, sumbar mestinya juga bisa bersaing dengan bali dengan pariwisata, kalo memang secara adat basandi blahblahblah gak boleh ada orang yang naked di sepanjang pantai barat sumbar, gimana kalo di sepanjang pantai barat mentawai di boleh-kan ?
gimana kalo hukuman untuk pembuang sampah diberlakukan lebih berat kek di sing-gapoo, karna keknya masalah sampah khususnya di kota padang, parah banget ! sampai2 seorang mahasiswa tugas belajar dari jepang harus menyempatkan diri nulis surat pembaca di koran, karena saking tidak aware-nya masyarakat padang secara umum terhadap sampah.

trus gimana kalo gempa besar yang diramalkan Kerry Sieh dari Caltech Inst itu jadi datang [halah...ini laen lagi !]

[sudahlah, masa jabatan FB masih lama !]

d^¿^þ

```Nickelback - Rockstar (Radio Edit)```

Blog Berbahasa Inggris Vs Bahasa Indonesia

Beberapa teman sesama pe-nge-blog banyak yang menyarankan blog indonesia disalin atau diganti berbahasa inggris aja, semua !
Sekali lagi latah-isme menyerang, penyakit latah ini memang rada akut sering menyerang bagian utama di otak yang berfungsi mengolah akal sehat, sehingga orang yang terserang latah-isme itu menjadi tumpul dan bahkan mungkin hilang akal sehatnya.

Okey, mari kita lihat kepentingannya, kebermanfaatannya, tujuannya...dan nya-nya lainnya.
Mungkin, kalo blognya tentang menerangkan sesuatu yang bersifat Endonesa yang unik, tidak ada di bangsa-bangsa lain di dunia, tepat di buat dalam bahasa inggris supaya ndoro londho itu bisa memahami, memaklumi, mengagumi trus nyuruh temen2nya kesini untuk liat juga.
Ato tentang Islam, semenjak tragedi 9/11 lalu menghadapi kampanye sistematis yang membuat citra Islam lekat dengan kejahatan, terorisme, ketidakadilan terhadap perempuan dan lain lain, maka menjadi tugas kita (aku dan kau) membantu ndoro londho itu untuk mengerti keadaan sebenarnya, sukur2 malah ndoro2 itu mao mengucapkan dua kalimah syahadat...

Lha, kalo isi blognya tentang ke-tidak-arifan lokal ditulis dalam bahasa inggris apa nanti pesannya bisa sampai, apa Pak Udin, Pak Zal, Pak Parmin dan yang lainnya itu nanti ngerti ?
Apa pentingnya orang Skandinavia ngerti soal kumis Pak Walikota Padang, ya ndak ?
Blog berita nasional maopun daerah masuk akal juga dibikin dalam bahasa inggris, kek blog-nya Uda Budi Putra (wartawan Tempo), ato blog berbagi ilmu tentang apa aja (sejauh ini kebanyakan yang berhubungan dengan komputer; grafis, network, internet, blom ada yang tentang pertanian, tata boga, pengolahan hasil perkebunan) masuk akal juga ditulis dalam bahasa inggris.

Jadi, nggak usah terburu-buru bermigrasi ke bahasa inggris kalo nanti hasilnya malah tidak membuat target pembaca blog anda ndak paham. Tapi kalo dibuat paralel; sekaligus disediakan dalam beberapa bahasa, indonesia, inggris, dan lain li-yan, malah lebih baik top markotop.

d^¿^þ

```Ashlee Simpson - Rule Breaker```

25 enero 2008

Norak vs Kampungan

Pernah liat TV Show / Reality Show kek Supermama, ato Dangdut Mania kan. Nah disitu kan ada tuh, juri yang komentar tentang kostum peserta, macam-macam gaya peserta, beragam pula komentar jurinya.
Ada yang cuma kaosan dibilang kek mo ke tempat temen, ada yang nambahin dikit-kaosan tambah hem ato blazer/jaket, eh dibilangin kek mo ke Mal, ada juga yang terlalu rame...dibilangin kek mo kondangan ato ke pantai, jadi gak pas untuk sebuah Stage Performance.

Begitulah, seperti definisi umum tentang 'adil', menempatkan sesuatu pada tempatnya, maka kadang-kadang 'ego' harus tunduk pada kewajaran yang lazim, karena kalo terlalu nyeleneh bisa dianggap ke-kanak2-an, terlalu simpel itu kampungan, terlalu banyak detil dan warna-warni itu norak.

Ok, itu baru bagian intro dari cerita yang mo aku bagi.
Seorang Dosen Muda [sebenarnya seh dah nggak muda lagi, cuma masih di anggap tergolong dosen muda], ngasih tugas akhir pengganti ujian semester untuk mahasiswanya, awalnya redaksi tugasnya itu kira2 begini,"buatlah media pembelajaran/pengajaran untuk SMA dalam bentuk web, untuk satu kali pertemuan/tatap muka".

Hari gini tugas kek gitu untuk anak2 sekarang jelas nggak terlalu sulit.
Maka pada hari H, tugas itu dikumpulin, dan di presentasikan, awalnya seh yang mo dipresentasikan tentang teknis pembuatan, tetapi kemudian beliau [sang dosen] menjadi tidak fokus [karena kalo sedang ngajar di kelas dia eh beliau, suka bercerita tentang keampuhannya waktu praktek ngajar, jadi seperti penyakit lama yang selalu kambuh, mahasiswanya juga disuruh mempresentasikannya materi pelajarannya juga].

[Inti ceritanya disini neh]. Ada dua orang mahasiswa yang materinya agak berbeda dengan sekitar 40-an lainnya, mungkin karena terpengaruh oleh model/bentuk tugas yang 40-an lainnya itu, sang dosen akhirnya memvonis langsung, bahwa tugas orang dua ini berbeda, dan dianggap seadanya.
Seperti apa hasil pekerjaan yang 40-an orang itu; mereka membuat halaman web dengan frame, di halaman depannya dibuatkan 'Welcome-nya', warna-warni, di bubuhi beberapa animasi, kursor juga beranimasi. pada halaman materi, warna-warni juga, ada animasi flash.
Sementara yang dua orang itu, membuat materi tanpa 'welcome2-an', menggunakan model template blog yang satu halaman dengan link2 menuju bagian bawah atao atas halaman, tidak warna-warni.

Karena dibilangin seadanya, maka yang 2 orang itu, memberikan pembelaan kira2 begini;
"Sebenarnya tugas ini untuk anak SMA apa SD sih ?"
"Apa perlu setiap mulai materi ada welcome-nya, trus apa warna-warni dan semua animasi itu membantu siswa lebih cepat nangkap/paham, apa gak malah men-distract mereka?"
"Terakhir online kapan, kok gak tau kalo model CMS/blog lebih diminati dan sedang tren bukan website yang ala kabaret/pasar malam itu!"
"Baca lagi deh buku2 tentang perkembangan intelektual siswa, anak SMA itu kan dah pada tahap berpikir abstrak-hipotesis, jadi apa perlu semua di-animasi-kan, apa gak latah itu namanya?"
Welehhh...kok gini jadinya.
[jadi yang mana model web yang norak dan yang mana yang kampungan?]

[hayooo...yang tidak berkompeten sapa ?]
[butuh kedewasaan untuk menerima kebenaran !]



d^¿^þ


```3 Doors Down - Citizen Soldier[5.15]```

Resolusi Perut 2008

Kepada yth pimpinan Endonesa

tabik ! salam sejahtera untuk anda dan keluarga !
langsung saja, saya ingin mengutarakan kegelisahan saya akan skala prioritas anda, saya makin ragu dengan kemampuan anda, dan saya agak menyesal dulu memilih anda, saya pilih anda di pemilu putaran terakhir karena pilihan yang satunya itu sedikit lebih bodoh dari anda, jadi anda kira2 pada posisi best of the worst. karena saya adalah warga yang baik, terpaksa hak suara saya, saya berikan kepada anda.

maaf, tadi saya dah bilang langsung saja tapi masih berbelit-belit. begini, tolong pikirkan lagi sebenarnya apa yang jadi kebutuhan utama rakyatmu, kebutuhan primer itu makan, kan ?
Dan sekarang pemerintahanmu sudah 4/5 jalan, kenapa rakyatmu makin susah makan, kenapa harga beras, minyak goreng, dan tempe sebagai pengganti lauk, meroket menuju bulan.

kita bukan singapura, yang tidak punya lahan untuk bercocok tanam, kita juga bukan monaco ato malaysia yang kekurangan orang untuk menggarap lahan/bertani.
dan anda bukan-lah orang yang bodoh, tapi anda mempunyai gelar akademis yang tidak rendah yang berhubungan dengan pangan.

tapi kenapa ?
sudah hampir tahun kelima, untuk mencukupi bahan pangan harus ng-impor semua...?

mao kemana negeri ini ?

jangan sampai mbah-pram bangkit lagi, dan bilang "bubarkan saja negeri ini !"

dari:

warga yang baik-
petani yang ulet.

d^¿^þ

```The Feeling - I Thought It Was Over```