09 mayo 2008

Menangis

Waktu lahir, semua bayi normal pasti memperdengarkan dengan gagah berani tagisannya - tangisan karena ketakutan akan tugas setelah tanda tangan kontrak dengan Gusti Allah SWT kah? - gak ada yang begitu lahir malah tertawa terbahak-bahak seperti tokoh antagonis di ketoprak[asik kali yah kalo ada yang kek gini, nek aq berharap ma first nephew kek gene, mesti my siz+bro-in-law q marah, hehehe...i'm kiddin' Siz !].

Setelah tumbuh/besar, ketika sistem pendidikan Endonesa yang semakin meningkat ke-semrawut-an nya ini - ingat! jangan sedih, meningkat kok, bukannya kata meningkat itu positif? - menyatakan bahwa, MAAF ANDA TIDAK LULuS, malah ketawa-ketiwi...

Setelah tumbuh/tuwa, ketika sistem hukum Endonesa yang semakin meningkat ke-korup-an nya, menyatakan DENGAN INI ANDA DINYATAKAN TERBUKTI BERSALAH DAN DI VONIS BLAHBLAH..., malah melambaikan tangan ke wartawan dan ketawa-ketiwi...

Tidak-kah menyesal itu penting? untuk dipelajari dan diperbaiki di perjalanan berikutnya, ataw perjalanan ke depan itu terlalu gampang di tebak, jadi ngapain bersedih...semua bisa diatur kok.
[hajar bleh!]

2 comentarios:

ghi dijo...

hhmmm kl akuww seh emg dasar hoby nangis alias cegenk jd gag harus nuntut sikon harus sesuai getu...^^

Unknown dijo...

kapan ya koruptor nangis?
menjelang dihukum gantung kayak di cina mungkin
haha